SELAMAT DATANG DI BANANAS FOUNDATIONS BLOG

Wahana berbagi ide dan aspirasi guna mewujudkan solidaritas masyarakat dengan stabilitas ekonomi dan senyum karakteristik sesama

Biografi Penulis

Foto saya
Kami adalah bagian dari masyarakat , kami hadir untuk masyarakat, edukasi,inovasi dan sebagainya kami berusaha lebih dekat dengan masyarakat. kaami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti Edukasi, Food , consultant, dll

Selasa, 12 Oktober 2010

Produk Inovasi Abon

0 komentar
Wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan laut yang luas merupakan bukti akan kayanya potensi laut Indonesia yang tidak hanya kaya rasa, tetapi juga sarat senyawa gizi dan non-gizi yang mampu meningkatkan kinerja proses metabolisme tubuh atau memperlambat proses deteriorasi organ-organ tubuh (dikenal sebagai pangan fungsional). Maka sudah sewajarnya apabila produk-produk pangan kita banyak di suguhi dengan berbagai macam hasil olahan laut.

Bangsa Jepang adalah salah satu contoh masyarakat yang kultur pangannya sangat diwarnai pangan dari laut. Teknologi proses pengolahannya yang berkembang pesat menghasilkan tingginya keragaman jenis produk, disamping terjaganya fungsi sebagai pangan fungsional. Tingginya keanekaragaman produk ini menyajikan alternative pilihan makanan yang digemari khususnya oleh anak-anak. Contoh makanan olahan ikan yang digemari anak-anak jepang adalah kamaboko dan furikake. Furikake adalah bumbu makanan asal Jepang yang berbentuk butiran, tepung, atau berserat. Bumbu ini ditaburkan di atas nasi dan dimakan sebagai lauk. Furikake merupakan olahan yang bersifat tahan lama dan dikonsumsi sebagai lauk praktis, karena dapat dimakan tanpa perlakuan terlebih dahulu. Furikake tidak dibuat sewaktu ingin dimakan, melainkan dibuat sekaligus dalam jumlah besar dan dimakan sedikit-sedikit di kemudian hari.

Sebenarnya di Indonesia dikenal produk yang serupa dengan furikake, yaitu abon yang saat ini telah mulai diolah dari bahan ikan bukan hanya daging sapi. Namun berbeda dengan abon yang didominasi oleh daging (hewan darat ataupun ikan) dengan hanya satu macam rasa, maka furikake merupakan olahan ikan kering yang diformulasikan atau dicampur secara menarik dengan berbagai macam bahan lain misalnya wijen, rumput laut, kedelai, dan sayuran kering (jenis bahan campurannya bisa apa saja).

Formulasi ikan dengan bahan lain disamping meningkatkan nilai gizi keseluruhan produk juga meningkatkan daya tarik secara penampilan karena dihasilkan produk dengan kombinasi warna yang menarik. Bayangkan kombinasi warna yang tercipta dari abon berwarna coklat, rumput laut berwarna hijau, kedelai berwarna kuning, wortel kering berwarna orange dan lain-lain. Mungkin inilah kunci yang menyebabkan furikake bisa menarik dimata anak-anak. Mungkin kita bisa belajar dari Jepang,bagaimana jika abon kita formulasikan juga dengan bahan-bahan lain seperti yang dilakukan pada furikake. Pasti akan lebih menarik untuk anak-anak Indonesia. Hal ini juga bisa menjadi salah satu produk inovasi penganekaragaman abon yang berpeluang untuk dijadikan usaha. Pembuatannya simpel, yang pertama adalah membuat abon dan selanjutnya memformulasikan dengan bahan lain yang dikehendaki.

* Proses Pembuatan Abon

1. Merebus ikan bersama serai dan daun salam selama 10 menit, setelah empuk daging ikan disuir-suir
2. Menambahkan campuran bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, gula merah, ketumbar, lengkuas dan garam yang semuanya dilarutkan ke dalam santan untuk 200 gram daging ikan suir.
3. Memanaskan campuran sampai santan agak mengering.
4. Menambahkan minyak goreng dan melanjutkan pemanasan hingga abon kering dan berwarna kecoklatan.
5. Setelah tahap pemanasan pada pembuatan abon selesai, abon yang masih mengandung minyak kemudian diperas dengan kain atau alat pengepres sehingga didapatkan abon kering.

* Formulasi Furikake

Setelah abon jadi, maka dilanjutkan dengan memformulasikannya dengan bahan-bahan lain.
Contoh formulasi:

1. abon
2. wijen
3. kedelai
4. rumput laut kering/nori
5. Sayuran kering (wortel)

Ditinjau dari aspek kesehatan, furikake bisa dibilang makanan yang kaya gizi dan bisa dikategorikan sebagai bahan fungsional. Bagaimana tidak, kombinasi dari bahan – bahan penyusunnya memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda sehingga dapat saling melengkapi.

Ikan mengandung 18 persen protein terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 persen lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin, dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi dibandingkan dengan susu.

Biji wijen yang diformulasikan merupakan pangan fungsional yang kaya antioksidan sesaminol dan sesamolinol yang menjaga lemak tetap dalam bentuk yang tidak teroksidasi, mengandung 50-53% minyak nabati, 20% protein, 7-8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu dan vitamin E.

Kandungan rumput laut adalah mineral esensial (besi, iodin, aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. Kedelai memiliki nilai gizi yang sangat baik dan memiliki cukup banyak vitamin dan mineral. Kadar protein kedelai cukup tinggi, yaitu mencapai 35,6 % (berat kering), bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % – 43 %. Sedangkan wortel diketahui kaya vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan mata.

Wah lengkap bukan gizi yang disajikan dalam seporsi kreasi abon ini. Mari terus berkreasi dan mengembangkan makanan yang bermutu dan bergizi untuk menciptakan generasi Indonesia yang pintar.


(Sumber :http://bisnisukm.com/produk-inovasi-abon.html)
Read full story

Sabtu, 09 Oktober 2010

INTEGRITAS PEMIMPIN

0 komentar

Kepemimpinan adalah perihal memotivasi orang untuk menjalankan dan mencapai misi organisasi. Dalam usaha mencapai tujuan ini, persatuan, kepercayaan, dan harga diri akan berkembang. Seorang pemimpin yang baik membantu berkembangnya kualitas-kualitas ini, namun kegagalan membangun integritas akan meracuni semua kesatuan yang ada, menghancurkan kepercayaan antarsesama, dan mematahkan persatuan organisasi.

Jika ada beragam kualitas kepemimpinan, integritas hanyalah sebuah pertanyaan sederhana yang bisa dijawab dengan ya atau tidak -- Anda memiliki integritas atau tidak. Untuk alasan tersebut, seorang pemimpin haruslah menunjukkan standar integritas yang tertinggi.

Karakteristik Integritas

Berdasarkan pengalaman, saya menemukan bahwa pemimpin yang berintegritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki keteguhan hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan sampai akhir.

• Ketulusan

Ketulusan adalah perilaku tanpa kepura-puraan dan kesan yang palsu. Pemimpin yang berintegritas bersikap tulus -- tindakan mereka sesuai dengan perkataannya. Sebuah ilustrasi tentang Jenderal Wilbur Creech membantu menjelaskan poin ini. Saat menjabat sebagai Komandan Tactical Air Command pada awal tahun 1980-an, dia selalu mengadakan lawatan dan bertemu dengan para bawahannya di tempat mereka tinggal dan bekerja. Suatu ketika, Jenderal Creech sedang melakukan inspeksi ke gudang persediaan, ketika didapatinya seorang sersan duduk di sebuah kursi yang penuh tambalan selotip elektrik dan diganjal dengan satu batu bata.

Saat sang jenderal menanyakan mengapa ia tidak memakai kursi yang lebih baik keadaannya, sersan tersebut menjawab bahwa tidak ada kursi baru yang tersedia bagi petugas gudang. Jenderal Creech berjanji akan mengurus masalah tersebut. Sebagai tindak lanjut inspeksi tersebut, Jenderal Creech memerintahkan ajudannya untuk terbang kembali ke Langley (markas angkatan udara, Virginia) dan menyerahkan kursi tua itu kepada petugas logistik. Kursi itu diakui sebagai milik sang jenderal sampai petugas logistik tersebut mengatasi permasalahan di gudang dan mengembalikan kursi itu ke petugas gudang.

Jenderal Creech selalu menyesuaikan perkataannya dengan tindakannya. Itulah yang membuatnya menjadi seorang pemimpin yang hebat dan memiliki integritas. Semakin sejalan perilaku seorang pemimpin dengan perkataannya, semakin setia para pengikut, baik dalam mengikuti sang pemimpin ataupun mengikuti organisasi.

• Konsistensi

Satu perbuatan nyata yang mencerminkan integritas akan meninggalkan kesan, namun perilaku seorang pemimpin haruslah konsisten jika ia ingin berhasil membentuk suatu organisasi. Pada kenyataannya, integritas bersifat imperatif karena secuil pelanggaran saja terhadap integritas akan dapat meninggalkan cacat permanen. Para pemimpin haruslah konsisten dalam menjalankan standar kedisiplinan. Seorang pemimpin yang mendiskriminasi, dengan menggunakan tingkat jabatan atau hubungan pertemanan untuk menentukan responnya terhadap pelanggaran kedisiplinan, memiliki masalah integritas yang serius. Tak ada yang dapat menghancurkan moral seefektif menghukum seorang staf junior seberat-beratnya karena melakukan pelanggaran serius, namun membiarkan seorang staf senior yang melakukan kesalahan serupa, lalu pensiun tanpa menanggung hukuman. Pemimpin semestinya mempraktikkan apa yang mereka ajarkan, dan menetapkan standar dengan adil. Kesemuanya ini dibutuhan untuk terwujudnya disiplin, moral, dan pencapaian misi.

• Keteguhan hati

Untuk menjadi seorang pemimpin, Anda harus memiliki lebih dari sekadar citra diri (image) yang berintegritas -- Anda harus memiliki keteguhan hati. Presiden Abraham Lincoln pernah menceritakan kisah tentang seorang petani. Di samping rumah petani tersebut, tumbuh sebatang pohon tinggi yang sangat indah. Suatu pagi, dia melihat seekor tupai berlari memanjat ke atas pohon dan menghilang ke dalam sebuah lubang. Karena penasaran, petani itu melihat ke dalam lubang dan mendapati bahwa pohon yang ia kagumi itu berlubang di dalamnya, dan bisa rubuh menimpa rumahnya saat badai hebat menerjang.

Seperti pohon tersebut, pemimpin yang dari luar terlihat memiliki keteguhan hati, namun ternyata di dalamnya kekurangan integritas, tidak akan kuat untuk bertahan dalam masa-masa sulit. Pemimpin yang integritasnya lemah tidak bisa membangun organisasi yang mampu bertahan dalam situasi yang penuh tantangan.

• Menjadi Seorang yang Mampu Bertahan Sampai Akhir

Yang terakhir, pemimpin dapat menunjukkan integritasnya dengan melaksanakan tugas sebaik mungkin, terlepas dari seberapa penting tugas itu atau siapa yang akan mendapat pujian. Pendeta Ben Perez menggunakan analogi tentang tim yang meskipun pasti akan kalah, tapi terus bertahan dalam sebuah permainan, untuk menggambarkan kebulatan tekad para profesional yang berintegritas. Mungkin tak ada organisasi yang memperlihatkan kesetiaan terhadap pekerjaan yang terbesar selain Pursuit Squadron ke-17 di Filipina pada awal Perang Dunia II. Kendati menghadapi serangan hebat dari armada udara Jepang, para pilot Pursuit Squadron tetap menjalankan misi pengintaian bersenjata setiap hari, dan terkadang juga melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal musuh. Meski nyaris menjadi misi bunuh diri, para tentara dari Pursuit Squadron berkali-kali melakukan serangan mendadak sampai Bataan jatuh pada bulan Mei 1942. Pursuit Squadron ke-17 merupakan suatu tim yang dipimpin oleh orang-orang berintegritas yang mampu bertahan dalam perjalanan panjang menuju kejayaan. Itulah teladan dari kesetiaan terhadap pekerjaan, suatu integritas yang harus dimiliki setiap pemimpin.
Read full story
 

BANANAS FOUNDATIONS © 2008 Business Ads Ready is Designed by Ipiet Supported by Tadpole's Notez